MATONDANG
seperti umumnya orang Batak dimanapun berada selalu bangga akan keBATAKannya, terlebih diperantauan. termasuk saya, itulupalah sebab disemua akun media sosial saya selalu lengkap dengan marga saya : Matondang, yah walaupun untuk kesan gaul dan sebagai pembeda dengan lainya, saya merubah akhiran NG menjadi NK tapi bila diucapkan bunyinya tetap sama.
sepertia akun twitter: @matondank
akun instagram : @matondank
jangan lupa difollow yah! (loh kok jadi promo)
kebiasaan ini juga berlaku dipekerjaan dan terutama dilingkungan gereja dimana saya juga mengambil beban pelayanan. umunya orang-orang memanggil saya dengan sebutan : Yas, Andre, Mas, bro, Gan, Pak, Om dan berhubung saya bergereja dilingkungan komunitas tionghoa, maka saya juga dipanggil Koh! kecuali... satu ini!
namanya Rusty Mimi adalah ibu muda, yang juga teman sepelayanan saya digereja, Suaminya Wenpy Jap adalah hoppeng saya. dia lah satu-satunya sepanjang sejarah, yang saya ingat dari pertama kali berkenalan sampai dektik ini tetap memanggil saya dengan sebutan: Matondang! ia...enggak pake embel-embel bro matondang, atau kak matondang..hanya matondang saja.
cukup bahkan sangat mengelitik pemikiran saya. kenapa? karena sebutan marga umumnya hanya berlaku diteman sepermaianan orang batak saja, dan umumnya antara laki-laki dengan laki-laki. itupulalah sebabnya bila ada orang batak berkenalan, mereka nyaris tidak pernah menyebut nama. cukup marga.. semisal: kenalin, Panjaitan...oh saya sihaloho. dan lain-lain.
caranya menyapa ini memang sangat aneh, dan membuat saya sangat penasaran, apa ia dia dulu bergaul dilingkunganorang batak, tapi dari segi geografis dan lokasi tempat tinggalnya tidak mungkin. atau mungkin, sekolah apa kerjaan kali ya? begitu saya menerka-nerka rasa penasaran saya. Hingga akhirnya pasangan suami-istri ini membuka toko Roti, dan saya dipanggil untuk memotret buat bikin daftar menu. sesuasai memotret mereka menjamu saya makan malam disebuah restaurant yang tidak terlalu jauh dengan toko roti Mereka.
Entah darimana awalnya, hingga sampailah pembicaraan kita kemasalah cadel-cadelan, dan Rusty mimi yang adalah istri teman saya ini terbilang cadel, walaupun tidak terlalu parah (serius, cadel ada stadiumnya segala?!) sembari tertawa ia berkata. : lu tau gak sih yas, kenapa gue manggil elo : Matondang? itu karena gue memang cadel! males gue kalau manggil nama lu panjang-panjang, kalau ikut yang lainnya manggil nama belakang lu susah! katanya sambil terkekeh..
ooooh.. seketika saya ikutan terbahak, tak disangka pertanyaan dan rasa penasaran saya terjawab sudah. jadi ternyata tak ada hubungannya dengan pengetahuan culture orang batak, atau memilki pergaulan dengan orang batak. semua hanya karena.. ah sudah lah..ha ha ha ha ha..
tapi biar bagaimanapun, buat saya selalu ada nilai tambah, berasa lebih dekat bagi mereka yang memanggil saya Matondang.
eng.. setahu saya, selain dia ada satu lagi deh yang manggil saya Matondang,hanya saja karena usianya lebih muda, jadi ada embel-embel Kak, jadi Kak Matondang! dialah Kezia Rafael. so... call me Matondang! I love it! :D follow juga i_g dan twitter saya : @matondank *Promo* *tetep*
Komentar
Posting Komentar