Koko kranz

Enggak..enggak lagi ngomongin sereal buat sarapan kok, cuma untuk kesekian kalinya kaget ketika tadi siang pas beli makan di warteg disapa ibu nya: tadi pakek apa aja Ko?

Sebenernya panggilan Koko bukanlah hal asing dan baru. Semenjak pelayanan di gereja yang didominasi etnis tionghoa panggilan Koko menjadi hal yang wajar, dan gw pun enggak merasa gamang memanggil orang sekitar gue dengan sebutan koko atau Cici.

Terus kita mau ngomongin apa ini?
Ya.. Masing ngomongin Koko kokoan ini lah pastinya. Buat gue adalah wajar bila orang-orang sekitar  sebut saja jemaat dan teman-teman sepermainan manggil gue dengan sebutan Koko. Selain supaya lebih akrab, panggilan koko ini juga sekaligus membuang sekat perbedaan. Simpelnya pada saat yang sama gue merasa diterima menjadi bagian komunitas itu sendiri. Justeru agak ngeganjel kalau gue dipanggil :mas, bang, om, apa lagi mbak #eh?!

Nah terus?
Ia..wajar di panggil koko sama mereka, tapi yang bikin ngeganjel adalah : ketika gue belanja ke warung, warteg, nasi padang dan beberapa warung lainnya dan tetap di panggil ko?! Padahal yg jualan bukan orang tionghoa loh?!

Ia.. Terus?
Ya enggak apa-apa sih, cuma penasaran aja, apa ia sekarang gue putihan kali yak?!
@#&$boom!

#Justsayin #Curcol #asalmangap #Culture #Relationship #manner 

Komentar

Postingan Populer