stroberi &Wastafell
Sembari menjumput sebutir stroberi yang kelihatan paling besar,.. “aku ke toilet dulu ya..kata ku..tapi begitu membalikkan badan ke pintu, si Ria berkata “sekalian dong.. ko, kan melayani …ia, ayo dong…kata yang lain menimpali. “Jangan aku dong..entar kalau di lihat orang-orang, pasti pada minta,orang sinikan pada kenal aku..sungut ku ,mencoba menghindar.Enggak lah..engga pa-pa kata mereka, seolah kehilangan kata-kata ,jadilah sekantong kecil stroberi pemberian Juli jangkung yang konon katanya di tanam sendiri oleh kokonya yang di bandung ku tenteng.
Bak seorang pengutil di supermarket, kusembunyikan stroberi itu hati-hati, setelah menyusri ruang aula dan lift, aku menyapa resepsionist yang kelihatan curiga dengan gerak ku, aku pun tiba di toilet, ku buka hati-hati kantong plastik tersebut,dan mulai mencuci butiran stroberi tersebut, tapi eh, tunggu.. sepertinya ada pasir dan debu di wadahnya, entah apa yang ada di pikiranku , serta merta kutuangkan semua buah tersebut ke wastafel.
Ketika asyik mencuci si Darwin yang sudah sedari tadi di toilet berkata ”gimana sih lo…nyucinya kok di wastafell? Jorok tau, itu kan tempat orang meludah dan buang inggus….glek…aku tersadar..tapi tak mau kehilangan muka ,ku bilang..ga pa-pa lagi..lagian sengaja biar lu ga ikutan makan sergah ku. Sebagai informasi, sahabat kami yang satu ini memang terkenal “omnivora” pantang melihat orang lain sedang makan, ia akan ikutan nimbrung , terlepas anda suka atau tidak padanya.
Setelah kelihatan bersih ,ku tiriskan , kemudian membawanya ke ruang Cool ,kuletakkan di tengah-tengah..si Laura berkata..Ko..nyuci di air wastafel ya? Ia..kan airnya bersih kataku..ih..katanya mengangakat ke dua bahunya. ke mudian aku memilih tempat duduk ..ku amati…tak ada yang menyentuhnya..ku lihat si Darwin menyeringai puas, tak habis akal ku jumput sebutir lagi ,lalu kumakan ..ku tunggu sejenak…sepi…tak ada reaksi….
Tak mau putus asa..ku ambil satu lagi dan kulahap tepat di depan mereka , seperti terhipnotis atau memang takut tidak kebagian .sedikit ragu-ragu beberapa orang mulai mendekatinya..setelah memilih-milih sejenak ,kemudian….hap..di lahap, tak mau ketiggalan yang lain pun ikutan.dan dalam hitungan menit sekantung kecil stroberi ..habis…. Tapi memang sedikit aneh ,Darwin si OMNIVORA seolah tak bergeming , baru kali ini aku melihatnya kehilangan selera.
Melalui moment ini aku menyadri bahwa perbuatan jauh lebih efektif dari pada rangkaian kata-kata yang paling indah dan meyakinkan sekalipun …2 butir stroberi yang ku lahap tepat di depan mereka,berbicara jauh lebih banyak ketimbang, kata-kata “ayo dong ,ini bersih lagi…setril dah ..atau yg lain nya….
*walaupun saat memakan stroberi tersebut aku juga merasa geli membayangkan wastafelnya….he5
Bak seorang pengutil di supermarket, kusembunyikan stroberi itu hati-hati, setelah menyusri ruang aula dan lift, aku menyapa resepsionist yang kelihatan curiga dengan gerak ku, aku pun tiba di toilet, ku buka hati-hati kantong plastik tersebut,dan mulai mencuci butiran stroberi tersebut, tapi eh, tunggu.. sepertinya ada pasir dan debu di wadahnya, entah apa yang ada di pikiranku , serta merta kutuangkan semua buah tersebut ke wastafel.
Ketika asyik mencuci si Darwin yang sudah sedari tadi di toilet berkata ”gimana sih lo…nyucinya kok di wastafell? Jorok tau, itu kan tempat orang meludah dan buang inggus….glek…aku tersadar..tapi tak mau kehilangan muka ,ku bilang..ga pa-pa lagi..lagian sengaja biar lu ga ikutan makan sergah ku. Sebagai informasi, sahabat kami yang satu ini memang terkenal “omnivora” pantang melihat orang lain sedang makan, ia akan ikutan nimbrung , terlepas anda suka atau tidak padanya.
Setelah kelihatan bersih ,ku tiriskan , kemudian membawanya ke ruang Cool ,kuletakkan di tengah-tengah..si Laura berkata..Ko..nyuci di air wastafel ya? Ia..kan airnya bersih kataku..ih..katanya mengangakat ke dua bahunya. ke mudian aku memilih tempat duduk ..ku amati…tak ada yang menyentuhnya..ku lihat si Darwin menyeringai puas, tak habis akal ku jumput sebutir lagi ,lalu kumakan ..ku tunggu sejenak…sepi…tak ada reaksi….
Tak mau putus asa..ku ambil satu lagi dan kulahap tepat di depan mereka , seperti terhipnotis atau memang takut tidak kebagian .sedikit ragu-ragu beberapa orang mulai mendekatinya..setelah memilih-milih sejenak ,kemudian….hap..di lahap, tak mau ketiggalan yang lain pun ikutan.dan dalam hitungan menit sekantung kecil stroberi ..habis…. Tapi memang sedikit aneh ,Darwin si OMNIVORA seolah tak bergeming , baru kali ini aku melihatnya kehilangan selera.
Melalui moment ini aku menyadri bahwa perbuatan jauh lebih efektif dari pada rangkaian kata-kata yang paling indah dan meyakinkan sekalipun …2 butir stroberi yang ku lahap tepat di depan mereka,berbicara jauh lebih banyak ketimbang, kata-kata “ayo dong ,ini bersih lagi…setril dah ..atau yg lain nya….
*walaupun saat memakan stroberi tersebut aku juga merasa geli membayangkan wastafelnya….he5
Darwin emang bener2 OMNIVORA... Pokoknya yang berkaki empat kalau bisa dimakan semua, dia makan semua tuh... Hahahaha... Win, makan tuh meja dirumah g... Hahahahaha... Kaki nya ada empat tuh...
BalasHapus