dmk.23


"Oke kita langsung up load sekarang nih.. kata Jaki, sambil membuka Account You tobe miliknya.
nah udah selesai nih, kita cek bentar hasilnya :
coba loe Klik linknya :

Sejenak kemudian mereka berdua tertawa terbahak-bahak melihat hasil vidio terebut. Setelah mengirimkan link tersebut ke Face book Andra. Andra pun pamitan “thanks banget ya bro… tenang Mat.. ga usah sungkan-sungkan, Sukses dah buat gebetan elo, kata Jaki bersahabat.

Sepanjang jalan Andra tersenyum merasa usahanya hari ini tak sia-sia. Begitu sampai di rumah, sekali lagi ia membuka link tersebut dan sekali lagi ia tertawa, ada kepuasan dan kebanggan tersendiri tak peduli berapa hancur dan seberapa parah kualitas vidieo yang di hasilkan.

Tapi Andra tidak langusng mengirimkan video tersebut,ia seolah memilih waktu yang tepat yaitu empat hari kemudian , tepatnya hari rabu. di tengah kesibukannya melayani customer yang begitu ramai sedari tadi, Andra meyempatkan membuka Face book, mencopy link yang telah di berikan Jaki lewat kotak inbox.

Penuh kehati-hatian dan perhatian, Andra mulai menuliskan pesan kepada Natalie yang di beri kode 171289, sebuah rumus yang tentu saja mengundang penasaran setiap orang. tak tangung-tangung, ia turut serta menuliskan lirik lagu yang di nyanyikannya di Video tersebut dan tentu saja harapan-harapannya. Sambil tersenyum bangga, kemudian “klik… your message been send.. Andra tersenyum lega, ada sejuta harap yang bercampur dalam ke gembiraan.

Melhat tingkah polah Andra yang aneh, Chandra yang menemaninya shift pagi ini bertanya. “knapa mas?? Kok ketawa-ketaw sendiri?? berhasil ngegebet si Pirang?? “On progress.. kata Andra optimis, sambil kelura dari laman face book miliknya, dan mulai mengecek email yang masuk siang ini.

“serius mas… cerita dong, kata Chandra penasaran sambil duduk di sebelah Andra. “ya ampun,….kayak emak-emak biang gossip aja lo! “tenang kali ini usaha gue pasti berhasil.. kata Andra masih dengan muka ceria. “yeee…ga asik lo mas.. kata Chandra kecewa sambil bernajak dari tempat duduknya.

Ini adalah awal semester, dimana para mahasiswa banyak yang datang meminjam buku, atau sekedar bertanya tentang buku refrensi yang akan di pakai menjadi buku wajib kuliah. Andra dan Chandra hampir saja kewalahan, tapi untungnya ketika jam makan siang usai, Rangga tiba dan membantu pekerjaan mereka.

Diantara rasa lelahnya, sambil merapikan dan mengurutkan nomer kartu peminjaman Andra meyempatkan lagi membuka Face book, Sejuta harapan indah seolah berSinar di wajahnya, tapi entah kenapa dalam hitungan detik senyum dan keceriaan itu hilang entah kemana.

Andra terduduk lemas, tak pelak jubah kekecewaan seolah menyelubunginya. ia benar-benar tak percaya, untuk kesekian kalinya ia mengetik nama Natlali di acoount face booknya, tak muncul juga, akhirnya ia menyadari kalu accountnya baru saja di Block.

Andra tak pernah habis pikir, bahwa ketulusannya sama sekali tak terbalas, bahwa perasaan yang dituang dalam lagu sederhana itu tak mendapat apresiasi seperti yang di angankan olehnya. Seketika saja ia merasa menjadi sangat bodoh. Video berdurasi tak lebih empat menit itu, yang sempat membuatnya bangga, yang menumbuhkan sejuta bunga harapan, seoalh menjadi parade, ke kanak-kanakan dan kebodohan seorang pria yang terlambat muda baginya.

Seketika itu juga ia menutup account face booknya. Untuk menutupi kekecewaanya, ia tetap memasang seyum yang sedari pagi terpampang diwajahnya. Ia bangkit berdiri, memandangi tumpukan buku yang telah selesai di input dan siap unutk di kembalkan ke rak buku. Biasanya Andra lebih suka meminta Chandra dan Rangga melakukanya, tapi kali ini tidak.
Sebuah tangga geser di dorongnya, satu persatu buku tersebut di kembalikan ke rak. “tumben mas, makasih ya… kata Rangga tersenyum gembira, melihat pekerjaannya di peringan. “ia dong.. seorang manajer yang baik, harus kasih contoh yang baik buat anak buahnya, kata Andra memaksakan canda, sambil tertawa kosong.

“ia deh mas… apa kata loe dah.. yang penting kerjaan kita ada yang bantuin.. kata Chandra, yang sibuk membetulkan nomer peminjaman buku yang hampir copot dari sampulnya.

Baru saja Andra mengembalikan buku yang ketiga pada tempatnya, entah kenapa dan datang darimana, rasa optimisme itu muncul lagi. Tidak.. ia tidak pernah seperti ini. Andra adalah tipikal pribadi yang sombong, ia tidak suka menunggu, ia tidak suka membujuk, dan dia paling tidak suka di tolak, mungkin itu juga lah penyebabnya ia mendapat predikat jomblo sejati diantara teman-temannya .tapi entahlah kali ini berbeda, Natali seolah menjadi pengecualian unutuknya.

Sambil terseyum ia bergumam: ia memang istimewa, dan untuk mendapatkan yang istimewa, di butuhkan waktu dan cara yang istimewq.. kinis senyum yang mengembang, tapi bukan lagi senyum pajangan, tapi sebuah senyum ketulusan yang lahir dari lubuk hati yang terdalam.

Andra melanjutkan pekerjaannya, anggapan video 4 menitan yang membuatnya merasa bodoh dan kekanak-kanakan, hilang sudah. “ I love to be Dumb because of you my love… kalimat itu meluncur begitu saja dari mulutnya. “apa….mas?? kata Rangga mendongakkan lehernya keatas, “apa, siapa yang mangiil elo?
Lah.. barusan mas ngomong apa??

Eng..oh.. ini nih.. gue lagi baca judul buku kata Andra berkilah.
Menyelesaiakn buku terakhir Andra turun dari tangga, setelah mengembalikan tangga geser ketempatnya, ia melayani sepasang ibu-ibu yang sedang mencari buku, sepasang ibu-ibu yang tergolong ketus dan cerewet, Rangga dan Chandra biasanya memilih menghindar ketimbang menghadapi pasagan duet ketus itu. Setelah menyerahkan buku pesanan keduanya. Andra duduk di meja kerjanya.

Susananya tak lagi seramai tadi, Jadi untuk kesekian kalinya ia membuka Account Face booknya, suasananya sepi, tak ada notification tentang aktifitas di facebook. Sejenak kemudian ia tersenyum. Lalu menuliskan:
Seharusnya Cinta tak kenal kata menyerah..
kalimat itu hukan hanya sekedar pengisi status saja, tapi juga sikap hatinya untuk terus berjuang, dan menemuakn cara unutk memenangkan hati 171289..



Tu bi kuntiniu..

demik.jpg

Komentar

Postingan Populer