dmk.24




Susananya tak lagi seramai tadi, Jadi untuk kesekian kalinya ia membuka Account Face booknya, suasananya sepi, tak ada notification tentang aktifitas di facebook. Sejenak kemudian ia tersenyum. Lalu menuliskan:

Seharusnya Cinta tak kenal kata menyerah..

kalimat itu hukan hanya sekedar pengisi status saja, tapi juga sikap hatinya untuk terus berjuang, dan menemukan cara untuk memenangkan hati 171289.

Malam pun menjelang dan saatnya perpustakaanpun tutup. Setelah berbenah mereka akhirnya pulang, Chandra dan Rangga langsung keparkiran motor, sedangkan Andra memlih pulang jalan kaki, maklumlah Andra memang tinggal tak jauh dari kampus tempat mereka bekerja.

Menyebrangi jembatan penyebrangan Andra sibuk dengan pikirannya. Ia seolah tak peduli dengan hiruk pikuk di sekelilingnya. ia sibuk bernegosiasai dengan hati, bahwa penolakan yang terjadi hanyalah bukti kalau ia akan menjadi pribadi yang teruji. Bahwa ketulusan dan niat yang putih adalah perisai bagi rasa cinta melebihi dari kata-kata mutiara.

Seperti rutinitas keseharianya, ia singgah dulu di warteg langgananya, kemudian pulang ke Kost idamanya. Suasana sudah sepi ketika ia selesai mandi, para penghuni kost lainnya yang suka ngrumpi di ruang tengah sibuk dalam kamar masing-masing. Jarum jam menjukan pukul Sembilan malam. Rasa lelah seolah mengelantung di kedua bahunya, rasanya ingin tidur saja.

Tapi baru saja ia membaringkan badannya di kasur, sosok cantik Natali seolah menempel di angannya. Ia tersenyum bodoh…. “How amaze you God, for create a most beautiful creation like Natali.. katanya seolah tak peduli apakah bahasa inggirsnya benar ataupun salah. Lagi pula entah siapa yang di pujinya melaui kalimat itu, entah kah Tuhan, karena telah mencipta atau malah memuji Natali sebagai mahluk ciptaan-Nya. Entahlah.. hanya dia saja yang tahu.

Masih tersenyum-senyum seperti orang bodoh, ia bangkit dari tidurnya, Ia menurunkan gitar yang menmpel di dinding kamar kostnya, kemudian ia keluar dari kamar dan duduk di teras yang sedikit remang. Dari teras lantai dua itu ia bisa melihat ke jalanan dan sebagian kota Jakarta yang hampir lelap dibalut sang gelap.

Dalam keheningan malam ia mulai memetik dawai gitarnya, Ia bukanlah pemain gitar yang baik, kunci satandarpun susah di hafalnya, tapi untuk sekedar memancing inspirasi dan mencurahkan romantisme, gitar ini memang menjadi senjata andalannya. Jauh dari indah..jauh dari harmonisasi, suaranya cendrung berisik, sampai nyamuk yang menyamar dalam gelap di buat tergagap oleh racikan melodi gitar bernada bar-bar dan dibalut suara Andra yang super datar.

Tapi toh ia sangat menikmatinya, setengah merebahkan badan di kursi teras, ia memejamkan mata, sambil mencurahkan isi hatinya. Ajaib… lirik-lirik sederhan nan jujur pun meluncur begitu saja:

Terpendam di dalam hatiku
Semua rasa yang ingin ku ungkapkan..
Betapa aku mencintai mu..

Tak ingin semua terlewatkan
Walau kau selalu acuhkan
Segala usaha yang kulakukan.

Jagan paksa aku untuk lupakan mu
Terlalu indah.. indah engkau bagiku
Jangan paksa aku untuk tinggalkan mu
Itu tak mungkin dan aku tak ingin..

Setelah mengulang lirik itu berkali-kali ia membuka mata, seperti terbangun dari tidur ia tertawa….ia sadar.. ia baru saja menciptakan lagu kedua, yang di isnpirasi Natali. Degan langkah mantap ia masuk kamar, mengetikkan lirik demi lirik di komputernya, buat jaga-jaga, kalau-kalau dia lupa.

Ditengah keasikannya mengetik, ia teringat rencana rapat PROJECT-9 sebuah band rohani dimana sahabatnya Harry melayani sebagai personel sekaligus pengurus. Tiba-tiba ia terkekeh kemudian ia mengirim sebuah message ke Harry agar project-9 mau memusiki lagu keduanya.

Walaupun agak berat, Harry mengiakan permintaan sahabatnya ini, selain Project 9 adalah band Rohani yang fokus hanya menyanyikan lagu-lagu rohani. Harry juga agak risih kalau teman-temanya di Project 9 melihat Andra yang besar pe-denya melebihi kemampunnya. tapi lagi-lagi Harry tak kuasa menolak permintaan sahabatnya itu, jadi ia menyanggupi nya. Setelah mendapatkan jawaban pasti, Andra tertawa puas dan rebah di kasur yang mengantarnya kealam tidur sambil mendengkur .

Sabtu jam 6 sore adalah janji yang di sepakati. Andra resah dan gelisah di atas bus menuju studio dimana seyogyanya The Project-9 megadakan rapat dan latihan. Jalanan yang serba macet membuatnya menyesal. “mestiny tadi gue langsung ke studio, engga pake acara tidur siang keluhnya. Sesekali ia mengeluarkan catatan berisis lirik lagunya sambil bersenandung, tapi tetap saja ia tak bisa menutupi rasa kecewanya.

Jam 7.20 Andra baru sampai di studio tempat the Project 9 mengadakan latihan. Harry mengangkat kedua bahunya melihat kedatangan Andra yang super terlambat itu.
“Sorry..sorry bro… macet parah katanya sambil tergopoh-gopoh kemudian duduk di salah satu kursi di ruangan studio itu. Tak semua anggota the Project-9 hadir. Hanya ada Paul yang di temani Irene istrinya, kemudain Jaki orang yang bekerja membuat pidio pertama kemaren.

Ternyata itu adalah lagu terakhir buat latihan dari the Project-9. jadi mau di kata apa, ketidak siapan waktu membuat Andra harus melewatkan kesempatan unutk membuat lagu yang lebih rapi dengan di iringi full band dari the Project 9 sirna sudah.

Mereka hanya sempat mem “preview” lagu yang di buat Andra, sembari memberi masukan disana-sini , Kemudain mereka pulang. Habis sudah harapan untuk membuat lagu yang bagus yang bisa membuat Natali sang gadis idamannya berkesan, tapi apa boleh buat, toh kesalahan Andra sendirilah penyebabnya.



Tu bi kuntiniu …………..

Komentar

Postingan Populer