DMK.27


Oh itu mbak? keracunan makanan, tapi tenang ..penyakit tersebut tidak menular dan biasanya sembuh dalam hitungan jam, kata Andra santai. “Ha ha ha.. bisa aja.. katanya sambil menyerahkan 2 buah buku yang sempat di pinjam . “Biip.. andra menscan kode peminjaman yang terdapat di buku tersebut. “waduh mbak.. telat loh ngembaliinnya ,. Mestinya kembaliinnya dua hari kemaren.


Oh ia… maaf maaf..katanya sambil menepuk jidat. Padahal kemaren aku udah niat balikin loh mas.. tapi karena pulang kuliah keburu-buru, eh malah kebawa pulang deh. Parah nih gue.. muda-muda udah rakun.. “Hah racun?? Bukan racun mas.. tapi rakun.. rada pikun!! ha ha ha ha… mba bisa aja…. Maka deh!! Hah.. apaan mas, maka?? Mari kakak… kata Andra kemudian mereka tertawa berbarengan. Ha ha ha.. masnya bisa aja nih..


“Tapi kebiasaan kecil-kecil yang kurang baik jangan di biasaain loh mbak.. bisa bahaya, kata Chandra sok bijak mendekat sambil melipat tangannya di meja counter. Sementara Andra hanya menggeleng-gelengkan kepala ,sambil melanjutkan imputan buku tersebut.


Andra hafal betul.. walaupun Chandra terbilang lebih muda darinya, tapi masalah nasehat menasehati, guru mengurui, Chandra memang ahlinya. Entahkah itu kebiasaan orang yang sudah menikah yang umumnya mengalami tingkat kematangan cara berpikir , atau karena memang faktor tipikal pisikologi.


Memang untuk banyak hal, apa yang disampaikan Chandra terlihat benar, tapi tak jarang malah terdengar menggurui. Tapi sekali, Andra berusaha memahami rekan nya yang satu ini . Andra berusaha memilki pemahaman bahwasanya kemampuan atau kematangan dan kedewasaan seseorang tidak saja di ukur dari seberapa banyak dan seberapa hebat seseorang menyampaikan sesuatu, tapi juga seberapa mampu dan seberapa sabar seseorang dalam mendengarkan.


Buat Andra, berbicara dan mendengar adalah dua hal yang sangat penting dan saling terkait erat. seseorang yang banyak berbicara tapi sedikit mendengar sangat berbahaya, karena akan di anggap membosankan dan cendrung kurang dipercaya. tapi seseorang yang banyak mendengar tapi tidak atau enggan berbicara, sama degan mubazir. karena sebuah pendapat atau gagasan tidak akan pernah teruji dan bermanfaat tanpa dipaparkan atau disampaikan.


“Mbak tau enggak, banyak orang hebat juga jatuh hanya karena masalah sepele? lagian kesalahan besar bisa terjadi karena kita terbiasa memaklumi kesalahan-kesalahna kecil yang kita lakuin. “Ia juga sih mas.. keknya saya sering gitu deh.. harus berubah nih mas.


“Betul mbak..harus berubah!! “Mbak pasti bisa berubah.. kata Chandra sambil mengepalkan tangannya, laiknya seorang motivator nomer wahid yang sedang memberikan ceramah motivasi.


“Nah.. mbak mau resep enggak, buat ngilangin kebiasaan itu? Kata Chandra mencoba memasang muka serius. Boleh..boleh.. apaan tuh?? “Gini mbak.. seperti yang saya bilang sebelumnya, kalau kebisaan buruk itu berulang dan menjadi kesalahan fatal dimasa depan, karena kita mencoba memaklumi dan mewajarkan kesalahan-kesalahan kecil yang kita lakuin. Karena ..itu mulai sekarang biasakan mendisiplinkan diri mbak. Dengan cara memberi punishment terhadap setiap kesalahanh yang kita lakuin.


Bisa mulai dari sekarang dan detik ini jugak loh… “Caranya gimana mas?? Kata mahasiswi tersebut semakin penasaran. Sedangkan Andra mulai tersenyum dan menahan tawa, mendengarkan keantusiasan si mahasisiwi. Umm.. gini.. nih contohnya, buku yang terlambat mbak kembalikan disini tercatat, dendanya hanya dua ribu limaratus.. uang kecil dong pastinya.. percaya deh, denda seginian mah.. enggak akan ngebuat kita ngalamin efek jera.. karena relatif kecil.

Maka dari itu… suasana hening, si mahasiswa seolah tertegun apa solusi yang terbaik. Andara dan Ranggapun di buat terehenti sejenak, kira-kira Solusi ampuh apa yang akan diberkan Chandra.. maka dari itu mbak… mbak harus mentraktir kita makan siang!!


Ha ha ha ha.. huuu.. maunya!! “Kirain apaan kata sang mahasiswa. sedangkan Rangga dan Andra hanya tergelak. “ Setuju.. kata Rangga sambil mengangkat jempolnya. “kali ini elo benar-benar cerdas kata Andra sambil tertawa.


"Udah ah.. Masnya suka ngeledek nih…setelah menyelesaikan pembayaran denda buku, ia meniggalkan perpuastakaan. Setelah mahasiswa itu pergi Rangga angkat bicara, “Mas gue setuju banget sama yang elo bilang, kalau kita ngebiarin kebiasaan-kebiasaan kecil yang kurang baik, suatu saat kebiasaan itu bakal jadi masalah besar dan fatal buat kita.

“Betul banget gak.. makanya, gue suka pesen sama orang-orang, jangan suka lalai, jangan mewajarkan kesalahan dan kebiasaan buruk walaupun itu kecil!! “ Ia mas.. salah satunya jangan ngebisain ngutang, walaupun jumlahnya engga seberapa, dan ngelunasinya juga enggak pake lama..


“Ah dodol loeh.. di bilangin malah ngeyel!! kata Chandra, sedikit tersinggung mengingat, Ia baru saja meminjam sejumlah uang pada bagaian keungan dua bulan lalu. “Mass… ini buat massnya bertiga yah.. kata si mahasiswi tiba-tiba kembali dengan tiga gelas Kopi dingin, racikan sebuah kafe.


Wuaah… Makasih ya mbak.. kata mereka serempak . Sama-sama mas.. katanya sambil tersenyum, kemudian langsung beranjak keluar perpustakaan dengan terburu-buru.


“ See..see kata..Chandra membanggakan dirinya. Tuh kan nasehat gue di hargai orang.. memangany elo?! Di kasi tau orang malah ngeyel kata Chandra memasang muka masam, masih tak bisa menyembunyikan rasa kesalnya.


“Ia dah mas.. elo T.O.P dah.. lagian gue kan cuman canda.. kata Rangga melunak demi menyelamatkan jatah kopi dinginnya yang kelihatan lezat.


Tubi kuntiniu..



Sory y guys.. just share my own story .. if you like .. gimme your thumb… if not feel free to remove it..

For More stories.. visit my my blog : http://theoldface.blogspot.com/

Thx :D

Komentar

Postingan Populer