dmk.29




Pertanyaan demi pertanyaan seolah terus menggelayut di pikiran Andra. Sampai-sampai soto ayam yang masih panas itu, ia lahap begitu saja.

Sengatan panas di bibir seolah bisa membakar dan mengurangi rasa kecewa di hatinya, keringat mengucur disana sini. Walah masnya laper banget toh? lahap bener.. kata si ibu penjual soto.. Andra hanya terseyum kecut.


Setelah membayar semangkuk soto panas, Andra melanjutkan perjalanan pulangnya, sesampai nya di kost , Andra langsung di sapa pak Agus penjaga Kost yang baru. yang sedari tadi sudah menunggu anak kost pulang di depan pintu.


“ ini mas kunci pengganti yang rusak, satu orang kena tujuh ribu.. katanya sambil menjulurkan sebuah anak kunci. Rusak lagi ya pak?? Ia nih mas.. tadi pagi ada yang buru-buru kali, jadi ada mata kunci yang patah didalam, mau enggak mau kita harsu ganti satu set.


Satu set?? Bukan ganti anak kunci nya ajak pak?? Tanya Andra sekedar berbasa-basi.. Wuah enggak bisa mas.. namanya juga patahnya di dalam, jadi sepertinya enggak bisa di perbaiki.


Setelah mandi, Andra menghanyutkan diri di kasur, pikirannya kosong…. Sejenak ia menyalakan tipi untuk menghilangakn rasa sesal dan keskosogan hatinya. Chanel berita dan dialog politik yang ia gemari seolah tak mampu mengisi kekosongan yang dilami.

Terbesit keinginan untuk menelpon teman. Tapi.. tunggu, Andra bukanlah tipikal orang yang seperti ini, ia bukan tipikal orang yang terbiasa membagikan , keluhan dan curhatan tentang sesuatu yang menurut dia menyangkut nilai idealismenya.

Ia mematikan televisi, sambil membaringkan diri ke kasur, ia menatap ke awang-awang sambil berusaha bekosentrasi, menemukan kembali semangat yang seolah terusir dan pergi.


Hening…. Hanya Andra, degup jantung nya yang berbunyi, sesekali ia membalikkan badannya kekiri kekanan, mencoba melupakan semua yang baru terjadi, tapi semua tak berhasil.


Ia bangkit dari tempat tidur, kemudian keluar kamar dan mencoba mencoba menemukan minuman dingin di kulkas bersama.

Begitu mengambil sebotol air dingin , Andra melihat pak agus sedang duduk di beranda, masih sibuk dengan sesuatu ditanngannya. Di samping pak Agus ada Ian, dengan rokok yang mengebul ditangannya, sambil duduk dengan gaya khasnya: bertelanjang dada.


Andra sebenarnya cukup terheran-heran melihat kebiasaan Ian yang suka bertelanjang dada. Entah pada siapa ia memamerkan dada bidang dan perut six packnya, karena nyatanya dari 20 penghuni kost, hanya 3 diantaranya wanita. itu pun sudah berstatus istri semua.


“set dah… gak masuk angin lu?? Malam-malam kok nongkrong enggak pake baju.. kata Andra menghampiri mereka. “orang sehat anti masuk angin boss..katany cuek, sambil menghirup kopi hitam yang tergeletak di atasa meja tamu.

Sehat dari mana? Kalau kopi sama rokok yang elo andalain… “ lagi ngapain Pak Agus?? kata Andra sambil memilih tempat duduk diantara keduanya.


“Ini nih mas Andra, saya coba ngebongkar handle pintu yang rusak tadi. “Oo…memangnya masih bisa di benerin gitu?? “Ya bisalah… orang patah hati saja masih bisa di benerin.. apalagi cuman handle pintu yang ginian.

“ ya elah… gaya elo itu udah kayak orang paling bener aja, lagian apa hubungnnya hati dengan kunci cobak?

Ada dong… ia pak agus ya?? Pak agus hanya tertawa sambil tetap berusaha membongkar handle pintu yang rusak.

Sini gue jelasi kata Ian, lo tau kan kenapa handle kunci ini rusak?? Itu karena tadi pagi ada orang yang sembarangan masukin kunci.. “nah itu persamaanynya !! Andra mengernyitkan dahi “ia.. persamaanya dimana?? “Lah disitu persamaanya..kata Ian singkat.


“Ia sama dimananya? Tanya Andra kali in dengan suara yang lebih di tekan..

“Lah… sama-sama bisa rusak, kalau di pakai sembarangan!! Yah.. kirain, kalau itu semua orang juga tau. apa-apa juga kalau di pakai sembarangan bisa rusak, kata Andra sedikit kecewa.


Tunggu dulu, ada persamaanya: Handle pintu yang rusak sama hati itu, rusaknya di dalam bukan di permukaan. Coba elo liat handle kunci ini sepintas ga apa-apa, tapi kalo elo masukin kunci dan buka pintu, enggak bisakan?? Sama kayak hati manusia.. mungkin dari luar kelihatan seseorang itu, cool, tangguh.. fine-fine aja, tapi dalam hatinya, sapa tau??

Makanya, banyak kita lihat orang-orang yang secara fisik oke, tapi secara hubungan personal ke orang sekitarnya ancur-ancuran… itu karena terjadi sesuatu dalam hatinya, biasanya dendam , kebencian atau sesuatu yang bersumber dari patah hati.. katanya bersemangat.


Andra mengangguk seolah mulai menangkap tujuan analogi yang di berikan Ian. Kemudain tertawa.. “ah, gaya lo udah kayak orang bener aja ngomongnya... “lah yang gue omongi memang benar kok?! kali Ian lebih percaya diri. “ia maksud gue, cara elo ngomong itu loh.. udah kayak konselor atau apalah, bahasanya rada tinggi.


“OH.. itu harus dong, “performance” harus ditampilkan dari body, style dan cara kita how to speak.. karena terkadang, bukan apa yang kita katakan, tapi siapa, dan bagaimana seseorang menyampaikan sesuatu kata Ian menjadi-jadi.

“Gila.. kalau di kerjaan ada Candra, di kost ada Ian… elo berdua memang juara!! “ ha ha ha.. pasti dong kata Ian dengan bangga. “eh tunggu dulu… Juara apa dulu maksud gue? Juara bicara!! Kata Andra kemudian beranjak meninggakan beranda.


“Yah.. di omongin malah ngomongin orang ck ck ck… gimana tuh pak Agus, lagi-lagi pak Agus hanya tersenyum sambil sibuk dengan handle pintunya..


Tubi kuntiniu.

Komentar

Postingan Populer