342km

Judul 342km sengaja saya ambil, sesuai jarak Jakarta - pangandaran ,karena postingan ini akan bercerita tentang pengalaman apa saja yang saya dapatkan ketika melewati perjalanan backpackers kaliini.

awalnya sempat menolak ajakan Mery untuk berkunjung ke kota yang konon katamya pantai terbaik sejawaini. alasannya, karena sebelumnya saya sudah ada janji touring keAnyer dengan teman sekomsel saya di theCircle. Tapi berhubung tanggal satu siang yang bertepatan dengan hari touring, saya disuruh ngumpul kerumah saudara, akhirnya saya membatalkan niatan touring ke anyer bareng thecircle.

Jadil untuk mengisi waktu liburam saya memutuskan untuk bergabung dengan Merry dan kawan-kawan ke Pangandaran, yang awal rencananya berangkat tanggal 2 januari. Ajaibnya ternyata acara inipun sebenarnya hampir batal karena beberapa pesertanya batal menjelang hari H. tapi  berempat : saya, Merry, Paulus, dan William bertekad memulai perjalanan ala backpacker yang sangat menyenangkan ini.

Ngumpul jam5an di Rumah Merry dibilangan kemayoran sekalian nitip motor saya, trus menjemput William di apartemen yang juga berada disekitar kemayoran juga, kami mengawali perjalanan dengan naik busway dari stasiun kemayoran. Untuk ongkos kami kena masing Rp.3500. dan ya.. walaupun waktu itu adalah hari libur, Busway tetap setia dengan kelemottannya yang menjenggkelkan itu.

Setelah menunggu sekita 30menitan, akhirnya kami berhasil naik busway jurusan Kampung Rambutan plus transit sana-sini, akhirnya jam 7.30 kami sampai di kampung rambutan. Waktu tempuhnya 2jamanlah. Turun dari busway kami melanjutkan perjalanan masuk kearea bus antar kota, disini dikenakan restribusi masing-masing Rp.1000 ,padahal katanya dulu cuma Rp.200 loh. 

Begitu memasuki area bus antar kota, kami langsung dicegat oleh agen-agen bus. “mau kemana pak, mau kemana?! Mereke berlomba antusias. Setelah menyatakan tujuan kami ke Pangandaran. Kamipun ditujukan ke bus GAPURANING RAHAYU. Busnya lumayan nyaman dan tentunya full AC, untuk perjalanan Kampung rambutan- Pangandaran dikenakan tiket 85.000 perorang. Ternyata bus yang kami naiki adalah bus terakhir malam itu, berangkat pukul Sembilan malam.

Sembari menunggu keberangkatan kami mengisI perut dulu dengan menyantap soto ayam yang terdapat dikantin area terminal. Soto plus nasi pisah untukku @10.000 sedangkan Paulus dan William memesan soto campur @8000. Jadi total dana yang saya pribadi keluarkan untuk berangkat adalah: 

Bus way Kemayoran- Kampung Rambutan : 3500 
Restrubusi masuk terminal antar kota: 1000 
Ongkos bus Kampung Rambutan-Pangandaran : 85.000 
Soto campur: 10.000 
Total pengeluaran semantara :  99.500 


 Pukul Sembilan tepat perjalananpun dimulai. Kursi bus tidak sepenuhnya terisi, atas inisiatif Merry tempat duduk yang mestinya untuk dua orang kami isi satu-satu saja, alasannya agar bisa legaan. Perlahan bus menambah kecepatannya meninggalkan kota Jakarta tercinta. Kami terdiam ditempat duduk kami masing-masing. William yang duduk dibelakang ku sibuk dengan HP, sambil sekali-sekali bertanya, “ada apa?! Setiap kali aku menoleh kebelakang. Paulus dan Merry yang duduk disebalah kami mencoba tidur dengan posisi senyaman mungkin.

 Pemandangan diluar tampak gelap, hanya kerlip lampu yang terliat berganti-ganti ketika kami lewati. Entah kenapa, setiap kali melakukan perjalanan, selalu saja ada rasa rindu yang tertinggal, kaliini pun sama, tapi anehnya kali ini, rasa rindu itu bukan milik #putribungsupakBambang .Entah kenapa aku tidak terlalu sreg memikirkan putri impiankuitu kali ini, sejenak nalarku berbicara lebih banyak, mengharapakan sikurus bergigi besar ini tampaknya akan menjadi kesia-sian belaka. 

Setelah membuang-buang kesempatan yang dulu sempat ada didepan mata, kini mustahil rasanya bisa mendapatakan kesempatan yang sama, dan ini tahun 2014 bukan saja tahun baru, tapi juga umurku juga baru saja bertambah tua, sejenak akau terngiang lagi perbincangan dengan Mama tercinta, kala aku menelponnya untuk mengucapkan selamat tahun baru. Ia selalu mengulang pertanyaan yang sama: Kapan? Siapa? dan Kapan? kali ini pertanyaannya tampak tidak menggangu lagi, tapi sudah pada tahap membuatku galau.

Sejenak aku menghitung mengkalkulasi kemungkianan untuk memenangkan dan mendapatkan #putribungsupakBambang hasilnya nyaris nol! Rasanya tidak ada alasan apapun baginya untuk menerimaku, dan akupun tidak punya modal apapun yang layak untuk berani mengambil langkah mendapatkannya. Dan ya.. melupakannya adalah resolusi yang pernah kubuat tahun lalu, dan rasanya Tuhanpun tidakalah tutup mata pada keadaan ini, setidaknya di2013, ada tiga usaha perjodohan yang coba diatur oleh teman-teman terdekatku, tapi terlanjur aku tanggapi sinis dan mereka kecewa. 

Mulai dari cici Vera yang berniat mengenalkan adik temannya, dilanjutkan seoarang Klien poto yang terang-terangan berniat menjodohkan aku pada sepupunya, sampai siPutri yang berulangkali mengenalkan aku pada teman-temannya, hasilnya? NOL!! Tidak ada satupun yang membuatku tergerak, setidaknya barang mencoba berkenalanpun tidak! 

Tapi malamini berbeda, kala itu aku berjanji, sepulangnya dari Jakarta aku harus mencoba,dan berani untuk terjatuh! Ya..mencoba dan terjatuh pada hati yang lain, ataupun sebaliknya mencoba dan jatuh karena gagal. Dan malam itu aku punya seorang kandidat! Ya seseorang yang membuatku rindu. Tak lama kemudian aku terlelap, setidaknya aku terbangun dua kali untuk kemudian kami sampai ditujuan utama kami, ya.. PANGANDARAN!!

to be continue

@matondank

Komentar

Postingan Populer