LIBURAN 2 IN 1
orang bilang, Grafik rasa suka cendrung turun seiring kita memiliki "benda" yang kita inginkan. hal ini lah yang juga gue alamin. setelah nabung berbulan-bulan buat beli lensa 17-40mm yang dimpi-impikan. gue justru nyaris enggak pernah lagi bikin potret ala liputan lagi. alasannya malas aja, jadi saban ada waktu lowong gue malah menghabiskan kong-kow dengan teman-teman gue. kalau gak ada acara kongkow gue milih buat pulang kerumah.
hingga Jumat kemaren, 18.04.2014 bertepatan hari libur Jumat agung, pulang ibadah jumat agung , Gue, Jacky dan Linda yang tadinya ada niat kongkow bareng malah batal, alasannya gak tau mau jalan kemana. akhirnya setelah diskus singkat Jacky yang kebetulan jam 2 ada acara diAncol Pulang. Linda yang katanya Discus dari Rumahnya, malah ketiduran.
awalnya sempat kepikiran pulang aja, istirahat total mumpung libur seharian. tapi begitu keluar parkiran... gue jadi kepikiran buat hunting-hunting sendirian, secara udah lama banget enggak ngeposting seputar Liputan. jadilah gue muter kekota tua sebentar, setelah mengamati kayaknya enggak ada yang baru dan acara khusus yang menarik perhatian.
Tiba-tiba gue teringat dengan Ragusa, kedai ice cream tertua di Jakarta. teman pernah ngajakin buat nongkrong disisni, tapi belum kesampaian juga ampe hari ini. Kedai ice cream ini memang sangat terkenal di kalangan netter. gue pernah liat liputannya di tivi lokal sampai browsing di google
akhirnya gue memutuskan buat nyobain ice cream italia yang punya pamor melegenda ini. letaknya ada diantara monas dan gambir, sebalahan sama gedung MA dan gedung militer gitu. agak nyempil sih.. namanya Jalan Veteran.
yang menarik , di sepanjang jalan vetran ini, lu bakal ngedapatin sederet bengunan Tua, jadi seolah-olah balik ke Zaman dulu gitu, agak mirip sama Kota Tua. cuman beda tempat ini dengan Kota Tua, ya.. karena nyaris semua bangunan disini relatif terawat, dan sedikit ada sentuhan moderen. maklum, nyaris semua gedung yang ada di Jalan veteran ini disulap jadi restaurant, atau tempat makan gitu.
tapi dari begitu banyak tempat makan, cuman satu yang paling ramai dan parkiran didepannya penuh, tidak lain dan tidak bukan, dialah RAGUSA, ICE CREAM ITALIA..
Begitu memasuki ruangannya, ternyata ramai ramona soadaraa.. sebagaian orang berdiri antri nunggu giliran dapat mencicipi ice cream yang melegendaini. termasuk gue. setelah nunggu sekian lama, seorang ibu yang kayaknya pemilik restaurant ini datang dan nanyain gue yang lagi antri sama yang lainnya didepan kasir.
"bapak berdua ya?
"enggak bu, saya sendiri.
"loh kenapa enggak bilang dari tadi.. sini duduk sini saja!
kata si Ibu sambil narik salah satu kursi yang mana dimeja itu duduk sebuah keluarga, seorang ibu dan dua anak gadisnya. daaan.. maan, kedua anak gadisnya bening-bening soooob! cuman ya itu tadi, gue duduk pas mereka memang udah selesai. T.T
"pesan apa?
nih kata ibu nya sambil nyodorin daftar menu ke gue. sadar kondisi super ramai, dengan cepat gue milih sakah satu menu.
"saya pilih banana split aja deh bu, kata gue.
enggak berapa lama, tiga orang gadis yang tadi ikut antri bareng depan kasir, duduk join dengan gue. bukan.. bukan karena gue ganteng dan mereka mau deket-deket gue. tapi karena sarana tempat duduk enggak memadai, jadi mau enggak mau harus join meja.
enggak nyampe lima menit ice crema pesanan gue datang dalam wadah menyerupai wadah spagetti.
porsinya lumayan besarlah , isinya terdiri dari satu buah pisang utuh dibelah dua, ditaruh didasar piring, trus tiga scoops ice cream, terdiri dari rasa, Coklat, strawberry dan vanila. trus diatasnya ditaburi coklat cair dan potongan kacang dan buah kering.
dan setelah berbasa-basi dengan ketiga gadis teman gue berbagi meja, "Hap! suapan pertama.. mmmm.. entah gue kampungan atau memang lidah gue kurang peka, tapi maafkan saya, menurut gue rasanya biasa aja. ha ha ha
tak berapa lama ketiga gadis didepan guepun nyicipin pesanan mereka, dan mereka saling lirik. "eh gimana menurut lu?
"menurut gue biasa aja.. kata sebelahnya sambil mengernyitkan dahi.
"ia nih, biasa aja kata yang satunya lagi.
gue tertawa dalam hati, Fix gue enggak ndeso sendirian!!
setelah menghabiskan menu pesanan gue, gue pamitan sama ketiga gadis tersebut dan bayar langsung ke meja kasir. untuk satu porsi ice cream banana split, gue dikenai 30.000. menurut gue harga yang wajar untuk satu porsi yang lumayan gede.
oia ada beberapa catatan gue buat tempat ini. melihat ramainya tamu dan yang dibuka cuman lantai satu, (entah karena gue datang pas jam makan siang ya) tapi rasanya tempat ini bukan tempat yang cocok buat kongkow atau nongkrong.
ditempat ini juga enggak ada AC, cuman beberapa kipas angin doang. adapaun furniturenya terbuat dari rotan jadul. trus didindingnya ditempelin beberapa gambar seputar gedung Ragusa tempo dulu, dan beberapa menu andalan. trus karena pintu depan terbuka lebar dan didepannya ada penjual sate dan otak-otak, jadi asap mereka ikut masuk kedalam ruangan.
suasananya jauh dari nyaman, tapi untuk sekedar membunuh rasa penasaran dan bernostalgia kezaman dulu, bolehlah berkunjung ketempat ini.
puas membunuh rasa penasaran dengan icecream legenda. gue memutuskan buat nyobain Bis Tingkat yang disediakan Pemda Jakarta buat ngiter-ngiter a.k.a city tour. setelah menitipkan motor di parkiran samping monas.. eh, parkirnya mahal sob! kena 10.000/motor. itupun langsung bayar seketika.
"ia pak. langsung bayar sekarang! pokoknya di jagain, dizamin amandah!
kata si preman meyakinkan. setelah gue bayar, gue memutusakan menunggu Bis Tingkat yang disediakan gratis ini tepat di Halte yang bersebrangan dengan gedung Pariwisata dulu.
Halte tempat nunggu bis ini nyatu dengan halte bis reguler, dan cuman dikasi tali pembatas dari tali rafia! - -" , dan di halte ini enggak ada keterangan apa-apa selain sign citytour.
Daan.. penderitaanpun dimulai, entah kenapa kalau urusan transportasi, sampai hari ini menurut gue, Pemda DKI masih tergolong DODOL kuadarat!! .gimana enggak dodol, penantian buat bisa nikmatin bus yang satu ini, nyaris satu Jam! kalau bukan karena penasaran, gue udah memutuskan buat nyerah saja.
gue menyaksikan beberapa pemandangan ngenes, pengantri yang didominasi orang tua yang membawa anak-anak kecil, tak sanggup nunggu tanpa kepastian, satu persatu nyerah dan membujuk anak-anak mereka untuk pulang. rasanya pilu sekaligus esmosi.
sangking esmosinya gue sampai berasumsi #Bistingkat atau #BisCitytourJakarta ini adalah #bispencitraan. kenapa? karena menutut gue Pemda Dki sebagai penyedia seolah-olah engak sepenuh hati mengelola bus ini. alasannya :
1.di Halte penantian, tidak ada petugas dan fasilitas pendukung apa-apa. untuk membuat barisan antrian, atau pembeda ruang tunggu antara #buscitytourjakarta dengan Bis Reguler hanya berupa tali RAFIA! ia.. tali RAFIA sodara!! emangnya kita karung?!
2. di halte penantian tidak terdapat jadual kedatangan #bistingkat atau #biscitytourjakarta, ketiadaan jadual sama dengan ketidak pastian kapan bis akan datang.
3.Bahkan profil , atau artikel seputar #bistingkat atau #biscitytour ini juga tidak terdapat sama sekali di halte tempat menunggu.
Dengan demikian seolah-olah pemda sama sekali tidak sepenuh hati dalam mengelola bis tingkat ini. saya sampai berpikir. hanya karena Bus ini gratis, tidak serta merta pengunjung bisa diperlakukan seenaknya saja. saya bahkan lebih setuju Bistingkat ini berbayar, tapi dikelola dengan benar, sehingga pelayannya bisa maksimal!! *masih kesal*
setelah penantian panjang, bus Tingkat pundatang!
busnya masih baru dan gress!
didalam bus, terdapat satu orang petugas kemanan, dan satu orang guide
karena menanti lama, para penumpang berebut masuk, bahkan beberapa kali petugas harus menghimbau untuk tenang. kalap kali ya, nungguuinya kelamaan. ha5
suasana lantai 1.
suasana lantai 2
Perjalananpun dimulai, Rute yang ditempuh: Jalan MH.Thamrin, trus memutar di Tugu selamat Datang, terus lanjut ke Pasar baru, dan memutar kembali kearah Monas. rombongan saya yang naik di pintu Monas dua, diturunkan ditempat yang sama. sepanjang perjalanan, Guide dengan sekilas menjelaskan seputar jalan-jalan yang kita lalui.
anehnya, selain menjelaskan hal-hal yang berbau sejarah, si Guide yang sepertinya memang anak gaul, bahkan fasih mejelaskan fasiltas gedung-gedung sekitar. semisal:
"ia para wisatawan, dimenara puncak bank Bca ini ada restaurant bernama SKY ya..
atau
"dulu di gedung EX palza ini, dulu ada namanya Hardrock cafe, yang sekarang berpindah lokasi ke pasific place.
jalan sudirman.
antrian di halte lain, menanti penuh harap..
kemelut izin Gereja HKBP dan GKI yasmin yang berkepanjangan, membuat mereka beribadah Jumat Agung di depan Istana negara.
salah satu sungai mengering yang membelah kota Jakarta.
akhirnya perjalananpun berakhir.
tangga, yang menghubungkan lantai 1 dan 2
puas keliling dengan bus Tingkat, gue memutuskan buat pulang dulu, rencananya sih, istirahat bentar, trus lanjut mau ngunjungi waduk Ria-Rio di Utara Jakarta, namun apa daya, langit mendadak mendung. niatnyasih mau tiduran bentar nungguin hujan Reda.. eh, kebablasan sodara-sodaraaa.. bangun-bangun udah jam 7 malam aja.
so, nantikan petualangan berikutnya, menyusuri tempat-tempat asik seputar Jakarta, bersama gue: @matondank
kalau mau gambar lebih lengkap bisa kunjungi: holonioraphotograph.blogspot.com. yang mau sedot gambar monggo, tapi sertakan sumbernya ya, biar gue makin femes! ha ha ha ha
Komentar
Posting Komentar