Aku understand kok
memangnya anak COOL (komsel) lu enggak ada ya yas?!
sejenis pertanyaan yang paling sering diajukan, ketika orang-orang prihatin dan cemas akan status kesinglean gue . biasaaa, hidup dilingkungan orang-orang yang sudah menikah sedangkan kita tanpa kecengan memang membuat mereka prihatin, sekaligus Kepoh! dan gue selalu menjawab:
enggaklah... semua anak Cool/Komsel buat gue adalah sodara, adik-adik sendiri, jadi mustahillah gue ngegebet anak Cool sendiri. masak ia, ngegebet adik sendiri.
biasanya gue ngeles kayak gitu. tapi.. tepatnya bukan ngeles ding, karena memang perasaan gue memang seperti itu. bahkan sangking PE DE nya, gue bahkan dengan PONGGAH nya mengumumkan ke anak-anak komsel binaan gue, kalau mereka semua saudara, dan gak akan gue gebet!! Gilee.. SOMBONG banget kan gue?!
sampai akhirnya, si gadis berkaca mata itu masuk menjadi bagian komsel gue. Gadis yang cendrung pendiam dan bertampang serius itu merubah pendirian gue, dan ya.. akhirnya gue KEMAKAN OMONGAN SENDIRI. untuk pertama kalinya gue deg-degan sama adik sendiri eh, maksud gue... sama anak komsel sendiri. dan untuk kemudian rajin smsin nanyain kabar, dan nogomongin hal-hal yang jauh dari esensi, yang penting bisa ngobrol sama doski.
Tapi apa hendak dikata, si gadis kaca mata ini pun harus melanjutkan study nya keluar tepatnya di neggri kanggoroo, maklum doski saat itu kelas tiga SMA! *wait, demen anak SMAan ya om* ia lah... konon dizaman itu, gue belum setua sekarang *pegangtongkat*
semenjak itu komunikasi putus nyambung, walau masih menyimpan perasaan, tapi antara yakin enggak yakin gitu jadinya. walaupun Mark zukerberg udeh berbaik hati menciptakan facebook sebagai media komunikasi, hubungan kita tidaklah benar-benar lancar. antara gue sering diabaikan, dan atau antara gue enggak tau mau nanyain dan ngobrolin apalagi.
bulan dan tahun berlalu, hingga tahun ketiga dia kuliah dan sekonyong-konyong doski nanyain no HP gue yang baru. bak berasa dapat durian runtuh, tentu saja gue semangat tingkat ajojing. setelah ngobrol-ngobrol panjang lebar, ternyata doski mau pulang ke Indonesia dalam rangka liburan. dan ya.. gue berhasil membuat kesepakatan... wait, bahasanya serius amat. maksud gue, kita berhasil janjian buat ketemuan.
ini sungguh MIRACLE, secara yang lalu-lalu saban pulang dia gak bilang-bilang, pun sekalinya bilang selalu gak bisa ketemuan. tapi kali ini, inisiatifnya sendiri?! minta no HP? apa enggak AMAZING tuh?! sejenak gue terhanyut sama perasaan gue yang dulu pernah ada. harapan-harapan yang dulu layu kembali mekar ceria.
sejenak, gue mulai bikin perencanaan apa, mau ngajak jalan kemana, dan ngapain aja. tapi apa hendak dikata, harapan hanyalah harapan. dari dua minggu dia diJakarta, dia ngabisin waktunya sama keluarga, magang, dan sama teman-temannya dia. tapi syukurlah dia tetap nyanggupin buat ketemuan saat itu.
tapi bukan, bukan seperti pertemuan yang gue impi-impikan. awalnya rencananya ngajak jalan keliling sambil motret-motret sama teman-teman yang lain, tapi dibatalin, katanya enggak mau motret-motret, maunya ketemuan biasa aja. tapi itupun nyaris batal, karena dia terpaksa nemanin Papanya ke gereja.
"supaya ada yang menenin Papa gereka kak..
katanya berkilah. memang Papanya beribadah di gereja yang berbeda dari orang rumah lainnya. akhirnya setelah berpanjang lebar, jadilah kita ketemuan di Starbu*ks Jakarta teater. jadi ceritanya sepulang gereja dia nemenin papanya buat nyariin apa gitu di sarinah.
agak sebel dan merasa enggak dianggap juga awalanya. bayangin dari dua minggu liburan di Jakarta masak ia, sehari . sorry beberapa jam aja buat ketemuan enggak bisa?! tapi sekali lagi, perasaan suka terkadang ngalahin gengsi dan pride. akhirnya gue jabanin juga ke Jakarta theater, soalnya besoknya dia harus pulang ke Australia.
hampir jam tigaan gue nyampe di starbuck Jakarta theater. setelah celingak-celinguk, mirip om-om kehilangan anaknya. akhirnya gue menemukan dia lagi duduk berdua disalah satu meja coffe shop itu. setelah say hi gue duduk diantara mereka berdua.
"kenalin kak.. ini, siapaaa namanya gue lupa. yang jelas gak kalah cantik sama dia, spertinya memang mereka keturunan orang cantik sekeluarga besar! *gagal fokus* ternyata gadis lainnya yang nemenin dia ini sepupunya, judulnya sama! sama-sama sekolah diluar dan lagi liburan di Jakarta.
dan hanyutlah kita.. maksud gue, gue turut menghayutkan diri di cerita mereka. dari seputaran kisah magang, jurusan kuliah sampai pengalaman mengitari nyaris separuh kuningan hanya buat dinner bareng keluarga yang sama-sama sibuk di jakarta. tapi bukan itu bagian indahnya.. bagian indahnya adalah ketika dia menatap ku sejenak dan bertanya.
"kakak apa kabar, trus sekarang gimana kesibukannya?
"Maaan..sangking senangnya gue enggak tau mau ngomongin apa. ha ha ha.. tapi gak berasa lagilagi asiknya ngobrol dan cerita ini itu, tiba-tiba sesosok pria tambun dan besar datang dan duduk diantara kami. dia lah..dialah sang PAPA!! engh anu kenalin om, kata gue sambil menjabat tangan si Om. si om menjabat tangan gue erat. khas cara salaman orang sukses. erat dan pasti! walau dengan mimik yang penuh keheranan.
suasana yang tadinya asik menjadi Kaku. gue gak ngerti mau ngomongin apa sama si OM, dan si Om sepertinya enggak bisa menyembunyikan rasa kaget melihat anaknya yang masih sangat belia dan sekolah diluar negri bisa-bisanya temenan sama Om-Om kayak gue. dua tiga menit berlalu percakapan pun kembali terjadi, tapi ini percakapan yang unik.
Dia nggobrol kepapanya pake bahasa Inggris, kemudian si Om ngomong ke dia dan sepupu pake bahasa inggris. dan si sepupu ngomongomong sama si om dan ke dia juga pake bahasa inggris. dan mereka semua ngobrol ke gue pake bahasa indonesia! ha ha ha ha.. untungnya, walaupun inggris gue enggak terbilang bagus-bagus amat ,tapi untuk conversation sehari-hari gue ngertilah. jadi gue paham banget apa yang mereka obrolin, dalam hati gue ngebatin : aku Understand kook.
to be continue..
Komentar
Posting Komentar