GILA
"Tidak ada yang peduli! seorang pun tidaaaak!!.....
gue juga ding!
tapi tetep rasanya pengen teriak : tidak ada yang peduli!
ceritanya minggu sore sepulang gereja, gue memutuskan membuat perjalanan random disekitar senen. biasa untuk melihat-lihat ada perkembangan apa daerah ini. semenjak kepemimpinan Jokowi ahok, taman senen sudah enggak seserem dulu lagi. taman-taman mulai di tata kembali, walaupu masih ada, para gembel yang suka bergerombol di areaini mulai berkurang.
salah satu bagian taman yang sudah tidak terawat bahkan dibuatkan gym out door, dan kali ini gue setuju banget dengan Pemda, karena kali ini taman ini dijaga sama security. gak kebayang kalau enggak ada security, tuh peralatan mungkin rusak dan atau bahkan hilang.
stasiun kereta senen yang dulu kumuh dan tak teratur, berkat kepemimpinan ignatius jonan, sekarang jadi keren dan tertata rapi. tunggu aje, sebentar lagi gue akan lengkapi gambar-gambarnya.
singkat cerita begitu hendak pulang, dan masuk ke parkiran outdoor salah satu perbelanjaan yang ada sekitar situ, gue berpapasan dengan segerombol remaja tanggung, kalau enggak bisa dibilang anak-anak lagi. terdiri empat remaja putri, tiga remaja putra. kesemua mereka memilki ciri yang sama: kurus dan dekil!
tapi bukan itu yang menggangu pikiran gue, kesemua mereka membawa kantong plastik, yang didalamnya terdapat cairan kuning yang mereka hirup sambil bersenda guarau di trotoar. gue enggak ngeh itu apa sampai akhirnya seorang satpam Mall tiba-tiba datang dan.. "tap...tap.. satu persatu kantong plastik yang ada ditangan mereka dia sita.
setidaknya tiga orang dari mereka berlari dan berhasil menyelamatkan plastik berisi cairan kuning itu. "huuuu!! si satpam di teriakin mereka, sambil mengejek dengan memiringkan jari telunjuk dikening mereka. gue tertarik dan mendekati si satpam. dan aroma lem kayu begitu kuat menyengat, bahkan disalah satu kantong plastik itu masih terdapat kaleng lem aib*on. sebuah merek lem yang dengan gampang bisa kita beli dan pake buat ngelem sepatu atau kayu.
dan untuk pertama kalinya gue ngelihat bocah ngelem, sejenis narkoba murah buat mereka. dulu gue sering denger istilah ngelem ini dari berbagai media. kebiasaan ini memang terkenal dikalangan anak jalanan dan pengamen jalanan. walau murah meriah efeknya tak kalah buruk dengan narkoba sesungguhnya.
yang menjadi tanda tanya gue saat itu adalah. ketika para bocah atau remaja tanggung itu ngelem dipinggir jalan, jalanan nya lagi ramai dan sepanjang jalan itu berderet para tukang ojek, pedagang kaki lima dan puluhan pejalan kaki. Dan dari ramainya orang disitu, semua terkesan tidak peduli! ya.. sama sekali tidak peduli dan menutup mata terhadap segerombolan bocah yang sedang merusak tubuh muda mereka dengan zat kimia itu.
cuma ada satu orang gila, berpakaian biru datang dan merebut kantong demi kantong plastik berisi racun murahan, sementara mata demi mata memandangnya dengan tatapan aneh. dan segerombolan bocah meneriakinya : huuuuuu juga mengejeknya dengan sebutan gila! ya, pak satpam itu memang sudah "gila" karena tidak menjadi sama dengan kebanyakan warga Jakarta yang keras dan acuh ini.
jujur gue salut dengan kegilaannya, walaupun beberapa plastik berisi lem itu tidak akan menghentikan kebiasaan para bocah itu, secara lem itu murah dan dapat dibeli dimana saja. tapi dia telah menunjukan perbedaan bahwa kita harus peduli terhadap lingkungan kita, dan kepedulian itu harus di lakukan dalam bentuk tindakan.
salut buat pak satpam yang sudah gila itu! any way, satpam itu mengejar para bocah itu dijalanan, bukan dalm komplek perbelanjaan yang menjadi wewenangnya, so its not about duty, tapi lebih pada kepeduliannya sama bocah-bocah itu.
#respect!
gue juga ding!
tapi tetep rasanya pengen teriak : tidak ada yang peduli!
ceritanya minggu sore sepulang gereja, gue memutuskan membuat perjalanan random disekitar senen. biasa untuk melihat-lihat ada perkembangan apa daerah ini. semenjak kepemimpinan Jokowi ahok, taman senen sudah enggak seserem dulu lagi. taman-taman mulai di tata kembali, walaupu masih ada, para gembel yang suka bergerombol di areaini mulai berkurang.
salah satu bagian taman yang sudah tidak terawat bahkan dibuatkan gym out door, dan kali ini gue setuju banget dengan Pemda, karena kali ini taman ini dijaga sama security. gak kebayang kalau enggak ada security, tuh peralatan mungkin rusak dan atau bahkan hilang.
stasiun kereta senen yang dulu kumuh dan tak teratur, berkat kepemimpinan ignatius jonan, sekarang jadi keren dan tertata rapi. tunggu aje, sebentar lagi gue akan lengkapi gambar-gambarnya.
singkat cerita begitu hendak pulang, dan masuk ke parkiran outdoor salah satu perbelanjaan yang ada sekitar situ, gue berpapasan dengan segerombol remaja tanggung, kalau enggak bisa dibilang anak-anak lagi. terdiri empat remaja putri, tiga remaja putra. kesemua mereka memilki ciri yang sama: kurus dan dekil!
tapi bukan itu yang menggangu pikiran gue, kesemua mereka membawa kantong plastik, yang didalamnya terdapat cairan kuning yang mereka hirup sambil bersenda guarau di trotoar. gue enggak ngeh itu apa sampai akhirnya seorang satpam Mall tiba-tiba datang dan.. "tap...tap.. satu persatu kantong plastik yang ada ditangan mereka dia sita.
setidaknya tiga orang dari mereka berlari dan berhasil menyelamatkan plastik berisi cairan kuning itu. "huuuu!! si satpam di teriakin mereka, sambil mengejek dengan memiringkan jari telunjuk dikening mereka. gue tertarik dan mendekati si satpam. dan aroma lem kayu begitu kuat menyengat, bahkan disalah satu kantong plastik itu masih terdapat kaleng lem aib*on. sebuah merek lem yang dengan gampang bisa kita beli dan pake buat ngelem sepatu atau kayu.
dan untuk pertama kalinya gue ngelihat bocah ngelem, sejenis narkoba murah buat mereka. dulu gue sering denger istilah ngelem ini dari berbagai media. kebiasaan ini memang terkenal dikalangan anak jalanan dan pengamen jalanan. walau murah meriah efeknya tak kalah buruk dengan narkoba sesungguhnya.
yang menjadi tanda tanya gue saat itu adalah. ketika para bocah atau remaja tanggung itu ngelem dipinggir jalan, jalanan nya lagi ramai dan sepanjang jalan itu berderet para tukang ojek, pedagang kaki lima dan puluhan pejalan kaki. Dan dari ramainya orang disitu, semua terkesan tidak peduli! ya.. sama sekali tidak peduli dan menutup mata terhadap segerombolan bocah yang sedang merusak tubuh muda mereka dengan zat kimia itu.
cuma ada satu orang gila, berpakaian biru datang dan merebut kantong demi kantong plastik berisi racun murahan, sementara mata demi mata memandangnya dengan tatapan aneh. dan segerombolan bocah meneriakinya : huuuuuu juga mengejeknya dengan sebutan gila! ya, pak satpam itu memang sudah "gila" karena tidak menjadi sama dengan kebanyakan warga Jakarta yang keras dan acuh ini.
jujur gue salut dengan kegilaannya, walaupun beberapa plastik berisi lem itu tidak akan menghentikan kebiasaan para bocah itu, secara lem itu murah dan dapat dibeli dimana saja. tapi dia telah menunjukan perbedaan bahwa kita harus peduli terhadap lingkungan kita, dan kepedulian itu harus di lakukan dalam bentuk tindakan.
salut buat pak satpam yang sudah gila itu! any way, satpam itu mengejar para bocah itu dijalanan, bukan dalm komplek perbelanjaan yang menjadi wewenangnya, so its not about duty, tapi lebih pada kepeduliannya sama bocah-bocah itu.
#respect!
Komentar
Posting Komentar