Huwana
"Ia..yang penting elu jualannya jangan mengandung babi, soalnya bazar yang ini kebanyakan yang datang Huwana..
Tanpa sengaja saya menguping pembicaraan Seorang temen yang sedang berdiskusi dengan partnernya via telepon, seputar rencana mereka membuka stand bazar.
Huwana..entah kenapa kata itu merusak perasaanku tadi sore.
Suatu hari salah satu pastor digerejaku mengkritik keras Penggunaan kata Huwana ini, menurutnya kata Huwana adalah sejenis kata rasis dan merendahkan, oleh karena itu Penggunaan kata Huwana harus dihilangkan karena tidak mencerminkan nilai kekeristenan.
Gereja dimana aku tertanam saatini adalah gereja yang cendrung homogen, dengan letak yang berada dilingkungan pemukiman tionghoa maka jemaatnyapun Nyaris seratus persen suku tionghoa, yang artinya ruang lingkup pergaulankupun kebanyakan tionghoa.
Dan ya.. Aku cukup sering mendengar kata Huwana ini terucap untuk merujuk suku diluar tionghoa. Agak janggal sebenarnya, karena bila mereka bicara Huwana dengan saya, maka disaat yang sama tanpa sengaja mereka juga mengatai saya sekaligus.
Satu sisi cukup sedih mendengarnya, tapi sisilain ada kebanggaan ironik.. Karena itu artinya saya cukup terhisap kekomunitas mereka, it mean, mereka sudah lupa kalau saya juga Huwana.
Anyway Penggunaan kata Huwana tidaklah dimonopoli oleh orang tionghoa, disuku saya: BATAK, kami juga punya kosa kata yang rasis, bersifat merendahkan, dan merujuk pada suku diluar batak yaitu: iyon atau dalle
Penggunaan kata Dalle bermakna merendahkan suku lain dan mengagungkan suku sendiri, Sering terucap bila saling berbincang dikalangan orang batak.
Sebagi orang batak saya Sangat bangga dengan suku saya, dan kemanapun saya pergi, dengan siapapun saya bergaul, sebutan apapun yang diarahkan ke saya: mas, ko, bro, lae, kang, kak, pak, om.. Saya tetaplah Batak!
Tapi kebanggaan saya sebagai orang batak tidak akan merusak penilaian saya pada suku lain, atau dengan kata lain tidak akan merendahkan atau melihat suku lain adalah suku nomer dua!
Itupulalah sebabnya saya Sangat menikmati dipanggil ko Andreas bukan kak Andreas atau mas Andreas ketika saya bergaul dikalangan tionghoa, karena sebutan Ko itu jauh lebih dekat dan karib ketimbang kak.
Juga senyaman saya di panggil lae ketika saya bergaul dengan sesama orang batak, atau Mas ketika saya bergaul dengan orang Jawa. Intinya saya bangga menjadi orang batak, tanpa harus menganggap suku lain lebih Rendah ketimbang suku saya sendiri.
Itulah sebabnya penggunaan kata Huwana sore ini sangat merusak hariku.
#ethics #Culture #language #bahasa #manner #Justpost
Tanpa sengaja saya menguping pembicaraan Seorang temen yang sedang berdiskusi dengan partnernya via telepon, seputar rencana mereka membuka stand bazar.
Huwana..entah kenapa kata itu merusak perasaanku tadi sore.
Suatu hari salah satu pastor digerejaku mengkritik keras Penggunaan kata Huwana ini, menurutnya kata Huwana adalah sejenis kata rasis dan merendahkan, oleh karena itu Penggunaan kata Huwana harus dihilangkan karena tidak mencerminkan nilai kekeristenan.
Gereja dimana aku tertanam saatini adalah gereja yang cendrung homogen, dengan letak yang berada dilingkungan pemukiman tionghoa maka jemaatnyapun Nyaris seratus persen suku tionghoa, yang artinya ruang lingkup pergaulankupun kebanyakan tionghoa.
Dan ya.. Aku cukup sering mendengar kata Huwana ini terucap untuk merujuk suku diluar tionghoa. Agak janggal sebenarnya, karena bila mereka bicara Huwana dengan saya, maka disaat yang sama tanpa sengaja mereka juga mengatai saya sekaligus.
Satu sisi cukup sedih mendengarnya, tapi sisilain ada kebanggaan ironik.. Karena itu artinya saya cukup terhisap kekomunitas mereka, it mean, mereka sudah lupa kalau saya juga Huwana.
Anyway Penggunaan kata Huwana tidaklah dimonopoli oleh orang tionghoa, disuku saya: BATAK, kami juga punya kosa kata yang rasis, bersifat merendahkan, dan merujuk pada suku diluar batak yaitu: iyon atau dalle
Penggunaan kata Dalle bermakna merendahkan suku lain dan mengagungkan suku sendiri, Sering terucap bila saling berbincang dikalangan orang batak.
Sebagi orang batak saya Sangat bangga dengan suku saya, dan kemanapun saya pergi, dengan siapapun saya bergaul, sebutan apapun yang diarahkan ke saya: mas, ko, bro, lae, kang, kak, pak, om.. Saya tetaplah Batak!
Tapi kebanggaan saya sebagai orang batak tidak akan merusak penilaian saya pada suku lain, atau dengan kata lain tidak akan merendahkan atau melihat suku lain adalah suku nomer dua!
Itupulalah sebabnya saya Sangat menikmati dipanggil ko Andreas bukan kak Andreas atau mas Andreas ketika saya bergaul dikalangan tionghoa, karena sebutan Ko itu jauh lebih dekat dan karib ketimbang kak.
Juga senyaman saya di panggil lae ketika saya bergaul dengan sesama orang batak, atau Mas ketika saya bergaul dengan orang Jawa. Intinya saya bangga menjadi orang batak, tanpa harus menganggap suku lain lebih Rendah ketimbang suku saya sendiri.
Itulah sebabnya penggunaan kata Huwana sore ini sangat merusak hariku.
#ethics #Culture #language #bahasa #manner #Justpost
Komentar
Posting Komentar